Setiap orang
yang berkunjung ke negeri sakura ini pastilah memiliki motivasi tersendiri
untuk mengunjunginya. Walaupun klise, tapi memang karena budaya yang masih
kental dibalut dengan segala kemoderenan yang membuat aku menggebu-gebu ingin
hadir menyaksikan langsung ke negeri ini.
Salah Satu Bgaian di Fushimi Inari Ini Susah Syekali Cari Moment kalau Sepi :'' |
Ini kali
pertama aku berpergian ke luar negeri seorang diri, berpergian seorang diri
maksudnya adalah keberangkatan dan kepulangan dari Jakarta – Osaka – Tokyo –
Jakarta semua aku urus sendiri dan memang sendiri. Walaupun saat di Jepang juga
bertemu kembali dengan keluargaku. Ada suatu hari dimana aku pun ke Hokane
tanpa ditemani seorangpun adikku.
Aku suka
berpergian untuk menikmati snorkelling dengan warna-warna terumbu karang yang
beragam, menghirup bau pinus di pegunungan atau sekedar kuliner khas di daerah
yang aku kunjungi. Lain halnya dengan berpergian keluar negeri, terutama
Jepang. Bukan aku terobsesi ingin melihat gunung Fuji atau berjalan di hutan
arashiyama seperti halnya aku terobsesi ingin mendaki gunung Rinjani dan
berjalan di hutan Tangkahan. It’s about
prove what I read, what I learn, and what I hear is real exist. Semacam membuktikan sebuah teori dan
teori tersebut benar-benar berkerja. How
it feels? Exciting!
Katanya Kyoto merupakan kota tua di Jepang yang menyimpan banyak
sejarah?
Iya! Setelah
berkunjung ke Kyoto ada banyak kastil di sini. Bahkan di tengah kota pun juga
dijumpai beberapa kastil dan kuil. Kebayang ga waktu jaman Edo?
Salah Satu Kastil di Tengah Kota Kyoto |
Kalau di komik, gang gang kecil aja ada lampu merah dan zebra cross,
aslinya?
Iya! Ini hal
kecil dari komik tapi yang membuat aku segitu penasarannya. Sepele ya? Di Kyoto
ini ada banyak gang – gang kecil yang memang berlampu merah.
Ga sempet foto gang yang berlampu merah :p |
Katanya di Jepang itu aman dan orangnya jujur. Pernah baca komik yang
dia menemukan dompet dan dikembalikan ke kantor polisi. Gimana cara buktiin
hal-hal semacam itu?
GImana ya
cara buktiinya? Sebenernya ini di luar hal-hal yang kita ga mau juga. Jadi
perjalanan dari bandara ke Kyoto itu, masih belum bisa check in apartement.
Walhasil, kita taro koper di locker yang bayar dengan koin. Kerempongan untuk
atur koper pun terjadi. Setelah selesai urus koper di loker dekat stasiun, kita
pun jalan melenggang ke Kuil Fushimi Inari.
Di area kuil,
kita sempat mau foto dengan kamera, tapi pas dicari kameranya kemana ternyata
gak kebawa. Kita piker kameranya ada di loker. Aman.
Setelah satu
jam lebih puter-puter fushimi inari dan icip-icip jajan di pinggir jalan,
kembalilah kita ke loker untuk ambil koper. Dan saat menghampiri loker, tas
kamera ada di luar loker. Deg. Mungkin
tasnya aja yang di luar, aku mikir positif. Pas diambil tas kameranya,
ternyata ada kameranya doong. Itu berarti satu jam lebih kamera ada di luar
loker, sendirian! Di mana loker itu berada dekat stasiun terdekat dengan
Fushimi Inari, sebagai salah satu destinasi wajib di Kyoto, itu artinya lokasi
kamera di luar ini ramai saudara-saudara. Dan ga ada orang yang ambil kamera
ini!
Karena ada
banyak katanya yang benar-benar bisa aku buktikan saat bertandang ke sana, yuk
kita buktika katanya katanya lainnya ke seluruh penjuru negeri :)
Bonus Foto: Pekerja di Jepang Benar-Benar Safety from Head to Toe |