Nusa Penida memang memiliki panorama alam yang indah, menjadikan setiap orang memiliki alasan untuk kembali ke Pulau Dewata karena selalu ada hal yang baru kita ketahui untuk dipuja atas keindahan penciptaan-Nya.

Berbeda dengan saya, ‘belok’ arah menuju Nusa Penida adalah plan B disebabkan Gunung Agung tak aman untuk dikunjungi. Bahkan tujuan utama bukanlah Gunung Agung, melainkan Gunung Batur yang sama- sama berada di utara Pulau ini. Sudah lama tidak menghirup udara pegunungan membuat rindu ingin mendakinya. Bertemu dengan penghuni desa yang menjaga kearifan lokal. Ingin berenang kedinginan di danau Kintamani. Ingin melihat langsung pemakaman tanpa dikubur ke dalam liang lahat. Ingin… ah sudahlah.

Sebab itu, ke Nusa Penida bukan berarti penyesalan. Menyebrang ke  salah satu gugusan Nusa dapat memanjakan mata ini. Tapi dari perjalanan ini, tak ada arti lebih selain ‘jalan-jalan’. Karena belum ada makna yang dapat saya ambil ketika memutuskan ke  pulau yang bertetanggaan dengan Nusa Lembongan ini.