AMBON MANISE
11:24 PM
“Orang Ambon itu seperti sagu,
pohonnya dari luar kasar dan keras. Tapi dalamnya putih dan lembut.”
Senang rasanya bisa mengijnakan
kaki di Pulau Ambon. Pulau dimana aku selalu melihat pantai yang bersih
sepanjang jalan. Tak terkecuali tulisan AMBON THE CITY OF MUSIC yang menghadap
ke laut, tulisan ini tepat berada di pinggir jalan raya dan menghadap ke laut
lepas.
Di Belakang Tulisan Ambon The City of Music |
Wajar julukan kota Ambon adalah
kota musik. Dari kota-kota yang sudah pernah aku kunjungi, Ambon adalah kota
yang bangga akan hasil produksi lagu oleh orang-orang Maluku sendiri.
Artis-artis nasional pun kalah pamor dengan artis-artis di dunia tarik suara
local Ambon.
Main-main ke kota Ambon, ternyata
biaya hidup lebih mahal dari pada Balikpapan. Mulai dari makan sampai untuk ongkos angkutan umum.
Aku dan teman-teman bisa makan murah kalau kita memilih nasi kuning dan ikan
tuna sebagai menu kita. Beda cerita kalau kita mau makan tahu-tempe. Tahu-tempe
di Ambon bisa sampai Rp. 10.000/porsi. Sedangkan Makan Ikan hanya Rp.
5.000/porsi. Kalau mau makan ayam lebih mahal lagi, Rp. 25.000/porsi.
Di pusat Kota Ambon kita bisa
melihat gong perdamaian. Gong ini adalah simbolis bahwa kota Ambon sudah
damai. Tidak jauh dari gong ini juga ada
lapangan merdeka, tempat olah raga para olahragawan.
Patung Pattimura di dekat kantor
Gubernur Maluku ini seakan-akan untuk mengingatan bagi siapa saja yang
melihatnya untuk mengenang sejarah. Mengingatkan pemerintah yang bekerja di
Kantor Gubernur untuk mengingat perjuangan para pahlawan, agar mereka juga
berjuang untuk rakyat dan tidak memikirkan harta saja.
Gong Perdamaian |
Ambon punya masjid tua, Masjid
Al-Fatah. KAlau mampir ke masjid ini, masjid ini sangat sejuk dan didesain
dengan desain interior yang membuat orang-orang yang beribadah nyaman. Di depan
gang masjid ini juga ada tempat jual oleh-oleh. Oleh-oleh khas Maluku sendiri
adalah besi putihnya.
Masjid Raya Al-Fatah |
Masih di Pulau Ambon. Jangan lupa
mampir ke Pantai Batu Kuda. Pantai di sini masih sangat bersih. Aku tidak
melihat sampah secuil pun di pantai ini. Pantai ini belum dikelola menjadi
tempat wisata. Pantai ini dinamakan Pantai Batu Kuda karena dulunya ada batu
karang menyerupai kuda di pantai ini.
Pantai Batu Kuda |
Tidak jauh dari Pantai ini kita
juga bisa mampir ke pemandian air panas Hatuasa. Pemandian ini ramai kalau
malam. Saat kesana pertama kali, masih pagi hari sangat sepi di sini. Tapi
kalau malam, semua yang merasa lelah beraktivitas di pagi hari datang ke sini.
Air panas ini bukan air belerang, tapi mengalr langssung dari gunung berapi.
Pemandian Air Panas Hatuasa |
Menyempatkan diri ke Ambon tidak
akan rugi karena akan banyak dijumpai kekayaan alam dan budaya di sini.
0 komentar