Ada Alifuru di Mangga Dua
9:01 AM
Perjalanan
menuju hutan tropis di Mangga Dua masih dalam rangka Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara, kami sengaja sempatkan untuk
bersilaturahmi ke masyarakat Mangga Dua. Di sini pula adalah dusun terakhir
yang akan kami jumpai. Bersilaturahmi ke rumah Kepala Dusun, kami disambut hangat
oleh warga Dusun Mangga Dua. Dusun dengan jumlah 30 Kepala Keluarga ini berdiri di depan rumah mereka masing-masing sambil
menggendong anak dan tersenyum pada kami. Dusun Manlgga Dua ini secara administratif memang tidak masuk kawasan Taman Nasional Manusela, tapi pasti para pengunjung Taman Nasional Manusela melewati dusun ini.
Anak-Anak Alifuru di depan rumahnya |
Bersama Bapak Berikat Kepala Merah |
Masyarakat Dusun Mangga Dua |
Dusun ini sendiri secara
keseluruhan mereka adalah suku Alifuru. Para lelaki yang biasa memakai ikat
kepala merah pada kepala mereka. Ketika kami menginjakan kaki di dusun ini,
kami banyak melihat warga dusun Mangga Dua ini memakan cegkeh terutama di
kalangan orang tua. Tembakau yang biasa digunakan untuk rokok lintingan saja
mereka suka untuk mengunyahnya.
Masyarakat Mangga Dua
membutuhkan waktu satu jam untuk mencapai desa utama di pinggir pantai, yaitu
desa Saunulu. Tak terkecuali bagi anak-anak yang ingin belajar di sekolah.
Setiap hari mereka harus pulang-pergi ke sekolah menghabiskan waktu 2 jam untuk
melewati jalan yang tidak bisa dibilang datar. Anak-anak ini sangat senang
apabila para tamu dusunnya memberikan gula-gula, begitulah mereka
menyebut permen.
0 komentar