Mari Mengunjungi Pulau Seram
12:58 AM
Semakin sulit aksesnya, semakin tak ternilai harga yang kau
pandang
Begitulah Pulau Seram. Sejauh mata memandang, saya hanya
bisa bersyukur bisa menginjakan kaki di pulau ini. Kali ini saya berkesempatan
untuk berkegiatan di Taman Nasional Manusela, Pulau Seram, Maluku Tengah.
Seperti sebelum-sebelumnya, kali ini saya juga berkegiatan dengan teman-teman
IMPALA UB, Tim Ekspedisi Gua dan Karst Nusantara.
Awal saya berbagi pengalaman, di kesempatan ini saya akan
membahas transportasi menuju Manusela bagian selatan. Karena pasti akan panjang
ceritanya saya menuliskan sebuah catatan perjalanan pada kegiatan ini.
Jadi, untuk menuju Maluku yang berkota ibu-kan Ambon ini
memilik Bandara Internasional Pattimura. Untuk ke kota ini juga bisa ditempuh
dengan kapal. Berhubung saya berangkat dari Surabaya-Ambon, jadi saya kurang
paham untuk akses via laut. Perjalanan dari Surabaya-Ambon sendiri dua jam
setengah. Saat pergi ke Ambon, saya sempat transit terlebih dahulu di Makassar.
Di Kota Ambon, kita sudah bisa akses segala jenis kendaraan.
Saat itu saya dan teman-teman yang memang membawa banyak bawaan dan dalam
rangka meminimalisir pengeluaran walhasil kami menyewa angkot. Sewa angkot dari
Bandara Pattimura menuju Tulehu, kota di mana kita akan menyebrang ke Pulau
Seram ini menghabiskan budget Rp 125.000. Bagi yang berpergian sendiri di Kota
Ambon, jangan khawatir untuk kendaraan umum. Karena memang di depan bandara
sudah banyak dijumpai angkutan umum. Untuk biaya angkotnya Rp.4000/orang sampai
di Paso. Lalu dar Passo bisa melanjutkan angkot arah Tulehu dengan biaya yang
sama. Tapi, kalau malam angkutan umum ini sudah tidak beroperasi.
Dari Tulehu kita akan menyebrang ke Pulau Seram tepatnya ke
Amahai dengan speedboat. Speedboat dari Tulehu ada dua putaran. Putaran pertama
pukul 08.30 WIT dan 16.00 WIT. Harga tiket perorangnya Rp. 112.000. Perjalanan ini menghabiskan
waktu 2 jam 30 menit.
Speed Boat |
Kondisi Menaiki Speed Boat |
Setibanya di Amahai yang notabenenya sudah berada di Pulau
Seram, di depan pelabuhan akan banyak
berjumpa dengan angkutan umum. Bagi yang mau berkegiatan di Taman Nasional
Manusela (TNM) jangan lupa untuk singgah ke Balai Taman Nasional Manusela di Kota
Masohi. Dari Amahai menuju Balai Taman Nasional kurang lebih 20 menit dengan menggunakan
angkutan umum Rp. 5.000/orang. Setibanya di terminal Masohi, kita bisa naik
becak ke Balai Taman Nasional Manusela. Bayar becaknya juga cukup dengan Rp.
5.000. Dari terminal menuju Balai TNM memakan waktu 5 menit dengan kecepatan
rata-rata becak.
Balai Taman Nasional Manusela |
Izin ke Balai TNM ini sangat penting. Karena, apabila ada
hal-hal yang sifatnya untuk keselamatan kita tanggung jawab ada di pihak TNM.
Bagi yang mau belanja bahan-bahan makanan di Masohi ini juga
ada pasar yang tidak jauh dari terminal. Karena ketika sudah pergi dari Masohi
sudah tidak ada pasar lagi di pulau ini.
Dari Masohi menuju Saunulu bisa ditempuh dengan jaur darat
dan jalur laut. Jalur darat bisa mengguanakan bis dengan tarif Rp.
100.000/orang sudah termasuk barang bawaan. Sedangkan jalur laut bisa dengan
ketinting atau longboat. Menggunakan Longboat menghabiskan Rp.30.000/orang.
Long Boat |
Setibanya di Saunulu, perjalanan Menuju Manusela bisa
ditempuh via Desa Yaputih ataupun Desa Saunulu sendiri.
Summary Budget Transportasi:
Bandara Pattimura – Passo (Angkot) : Rp. 4.000
Passo – Pelabuhan Tulehu (Angkot) : Rp. 4.000
Tulehu – Amahai (Speed Boat) : Rp. 112.000
Amahai – Masohi (Angkot) :
Rp. 5.000
Via Darat:
Masohi – Saunulu (Bus)
:
Rp. 100.000
Via Laut
Masohi Tehoru (Sewa Mobil) :
Rp. 500.000
Tehoru – Saunulu (Long Boat) :
Rp. 30.000
0 komentar