Maros

9:45 PM

Memang benar, ketika seseorang punya waktu, belum tentu ia punya uang, ketika punya uang, belum tentu punya waktu. Memang dasar manusia, ada saja yang dikambing hitamkan. Kali ini, setelah beberapa bulan lamanya tidak berkumpul bersama keluarga, untuk mengistirahtkan ayah dari pekerjaan kantornya, ibu dari kerjaan rumah tangganya, hmm aku dan adik-adikku yang okelah namanya izin sekolah :D. Sulit menyatukan jadwal 6 orang dengan kegiatan yang berbeda, hingga hari ini adalah waktunya.


Bandara selalu berada di pinggir ibu kota provinsi, sama seperti Sulawesi Selatan ini, Maros adalah kota dimana bandara berada.  Berhubung hanya 2 hari semalam di Makassar, pilihan tepat adalah ke Taman Nasional Bantimurung. Bantimurung sendiri berada di Maros, jadi kita bisa langsung berpergian dari bandara menuju Bantimurung. Bicara masalah Bantimurung, sudah tidak asing sebenarnya di telinga, bukan karena hafal nama-nama taman nasional di Indonesia, tapi sudah tidak asing karna kata orang-orang pemerhati karst di sinilah surga karst *tsaaaah. Ketika ada hal-hal yang sedari dulu kita jadikan bahan pembicaraan, lalu ada kesempatan untuk mengunjungi hal tersebut, maka ada kepuasan yang tidak dapat dideskripsikan ke orang lain :).

Di taman nasional ini, memang banyak memiliki gua-gua wisata, dan sebagian untuk minat khusus. Berhubung saya tidak berpergian dengan, ehm IMPALA, saya hanya bisa eksplor gua-gua wisata horizontal. Senang rasanya bisa membawa adek-adek saya yang norak untuk melihat goa, walaupun kata mereka goa itu...ya begitulah, saya harus menerima tidak semua orang menyukai tempat tinggal kelelawar ini.


Keluar dari Bantimurung, ada sebuah fenomena karst yang benar-benar ingin saya lihat, yaitu tower karst. Lagi-lagi bagi sebagaian orang (terutama adek-adek yang norak  dan berisik) menganggap ini hal yang biasa, hanya batu-batu menjulang tinggi katanya. Tapi untuk saya dan teman-teman, yang amatiran dalam dunia karst ini menjadi suatu pengalaman, ya walaupun hanya melihat saja. Karna sedari 2012, saya hanya bisa melihat bentukan tower karst ini hanya dari gambar foto copy hitam putih dari buku materi (diktat) atau bisa mencarinya pada search engine google.

Walaupun masih banyak destinasi di Sulawesi Selatan, memang tidak cukup hanya 2 hari 1 malam, tapi saya cukup bersyukur dengan waktu singkat ini bisa mengenal Maros.


You Might Also Like

2 komentar

  1. gak di lanjutin sekalian ke tana toraja din?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa pengen :''''(. Next time kalo punya rejeki mau kesana lagi dan harus lebih lama :D

      Delete