Pura-Pura Menyapa Singa-Pura

9:20 AM

Kali ini Singapura menjadi pilihan liburan pasca lebaran kami. Kenapa Singapura? Untuk belajar bagaimana kehidupan di negeri orang lain yang sudah maju dan bebas visa salah satunya adalah negara ini. Walaupun Indonesia dan Singapura ini tetangga-an, tapi perbedaan kurs mata uang yang terlalu jauh, membuat aku merasa kalau Indonesia dan Singapura jauh. Indonesia akan tetap menjadi Indonesia dengan keidahan alamnya.


Suasana Singapura dan Hong Kong hampir serupa. Mereka semua memaksimalkan transportasi umum yang memang nyaman untuk digunakan sehari-hari. Akses kemanapun memang dimudahkan dengan ketersediaan transportasi umum. Wi-fi juga mudah didapatkan di negara ini, tidak hanya untuk warganya, tetapi juga untuk para pendatang.

Suasana Menunggu Kereta


Uniknya Singapura, mereka penduduknya memang bermacam-macam. Jadi kalau masuk ke sebuah toko jangan heran kalau pramuniaganya terdiri dari orang India, China, dan Melayu jadi satu. Mereka akan berbicara sesuai dengan paras muka kita. Jadi untuk komunkasi di Singapura jangan terlalu takut, mereka bisa bahasa Melayu juga. Walaupun gak semua bisa bahasa Melayu, seperti kalau kita berbicara dengan orang dengan paras ke-China-an, mereka biasanya menggunakan bahasa Inggris.

Universal Studio Singapore

Bocah-Bocah



Dari semua adegan liburan di negara ini, ada satu adegan yang paling aku sukai. Jadi ceritanya, aku hanya bertiga dengan Lia dan Firaz untuk balik ke Hotel setelah puas main-main di Universal. Kalau belum terbiasa menggunakan transportasi umum di negara orang lain ya harus teliti juga masalah jalur kereta dan bus yang akan kita naiki. Masalahnya, dari Sentosa Island ke Orchard alhamdulillah gak ada kendala. Cuma, pas di Orchard aku bingung naik apa ke hotel. Mau ngandelin internet HP gak bisa. Indos*at gak ada paket gratis 3 hari kayak punya X*. Wifi di Orchard pun ga bisa dipakai (atau aku yang gag bisa pakai).  Sebeumnya aku juga cari info di google map untuk jalur bus ke hotel yang akan dituju, tetapi kok ya sepertinya tidak akurat.



Akhirnya aku bertanya dengan satpam di sekitaran Orchard akses menuju hotel. Satpam pun menyarankan untuk naik taksi saja. Padahal taksi di negeri sendiri sudah mahal, apalagi di negara dengan 1$ = Rp 9.800 ini. Dengan modal tahu nama jalan hotelnya, aku memutuskan naik bus dengan jalur jalan yang aku tuju. Sebenarnya agak ngeri juga sih ya kalau-kalau tambah nyasar, karena apa? Karena bawa Firaz dan Lia! Lagian hari itu juga sudah sudah pukul 10 malam. Gak tega juga liat si Lia sama Firaz kecapekan jalan.

Tapi ternyata saya berhasil membawa adik-adik saya ke hotel dengan selamat, yeeeeah!

You Might Also Like

0 komentar