Sulamadaha Punya Tetangga, Jikomalomo Namanya

9:07 PM

Jikomalamo dan Sulamadaha bukanlah nama tokoh pada sebuah legenda, mereka adalah pantai yang saling bertetanggaan. Mereka merupakan sebuah nama tepi pantai di Ujung Mauluku sana. Sulamadaha menjadi bagian dari rencana, tapi Jikomalamo adalah sebuah ketidaksengajaan yang mebuat kami terkesan.

Lagi ada kapal TNI di Sulamadaha :D

Sulamadaha adalah pantai dengan akses yang mudah dicapai, ada beberapa petunjuk jalan menuju pantai ini. Ibuku yang sudah mudah lelah berjalan terlalu jauh pun bisa ke pantai ini. Karena bagi mereka-mereka yang mudah merasa lelah karena keputusasaan ataupun umur yang menjadi faktor kelelahan, ada jasa ojek yang bisa mengantar kita melewati bukit yang sedikit menanjak dan menurun (hmm, iyalah namanya juga bukit).

Setelah jalan 15 menit dari tempat parkir, Sulamadaha sudah di depan mata. Pantai yang tenang dari ombak, menjadi destinasi yang tepat untuk para orang tua mengajak anak-anak kecil mereka mengenal indahnya ciptaan-Nya. Ada yang berbeda dari Sulamadaha dengan pantai lainnya. Di tepi pantai terasa tak perlu menyipitkan mata karena pohon-pohonnya rindang ditambah ada banyak yang membuka warung untuk mencari nafkah. Tepi pantai ini tidak terlalu banyak kawasan berpasir, pantai ini dikeliligi tebing batuan yang mana para pemilik warung membuka lapak di atas tebing ini.

Gak Takut Item :p
Usahlah menyewa sampan atau perahu ala-ala untuk menikmati bermain air, aku, adik-adikku dan ayah bermain perahu ini sembari mencari spot snorkeling yang oke (walaupun yang bisa bawa perhau Cuma ayah T.T). Pantai Sulamadaha memang apik, tapi kami menuntut lebih pada snorkeling spots. Akhirnya setelah bertanya-tanya, ada  snorkeling spot yang lebih kece di pantai sebelah.

Main perahu sembari ditemani panorama Gamalama

Tadaaa, Jikomalomo namanya. Ke sebelah itu, ga bisa cuma mengandalkan jalan kaki, kita harus naik speed boat untuk ke sana. Tidak sampai 10 menit kita sudah sampai. Hem, ini pantai yang super duper sepi. Cuma ada kami berlima (ibu nunggu di Sulamadaha hehe), enggak juga deng, ada seorang ibu dan anaknya yang berjualan di sana! Hmm, memang ya rezeki itu bisa dicari walaupun di tempat yang sepi begini, hebatnya ibu itu percaya sama Yang Pemberi Rezeki, gak peduli seberapa ramai atau sepi, tetap jualan! Salut.

Jikomalomo
Mau snorkeling di Jikomalomo sedikit susah, karena dari tepi pantainya aja sudah ada terumbu karang yang minta supaya kita tidak menginjak mereka. Walhasil, dari bibir pantai kami harus berenang walaupun untuk berenang pun susah. Ikan pun tidak takut untuk berenang di tepi. Kalau lagi snorkeling, seperti sudah menjadi hal yang lumrah ketika ada terumbu karang patah atau ada sampah nyangkut di sana, tapi tidak kalau snorkeling di sini. Really, oh Jikomalomo. Saya menjadi khawatir.

Underwater-nya Jikomalomo

Pernah baca sebuah artikel/esai/opini saya lupa tepatnya, ada pengaruh buruk dari sosial media dan travel blogger. Saya pun tersentil dengan bacaan tersebut. Apakah itu pantai, danau, gunung, hutan, sungai dan segala fenomena alam yang awalnya hidup tenang menjadi terusik karena racun gambar yang terunggah. Ada racun yang membuat penyakit “ingin kesana”. Alangkah indahnya minat berwisata diiringi dengan kedewasaan menjaga destinasinya. Siapapun yang membaca ini ataupun halaman-halaman blog lain saya, sungguh tak ada niatan untuk membuat Jikomalomo dan Sulamadaha atau apapun yang ada di blog (bahkan Instagram) ini menjadi korban destinasi yang sudah-sudah :). Lalu kata Pramoedya Anata Toer “orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah”. Biarlah saya hanya menulis blog, biar kelak kalau mau bercerita ke anak-cucu juga ada bukti :), karena ketika uban-uban di kepala mulai tumbuh ada kekhawatiran untuk tidak mengingat suatu peristiwa.

List of Budget:
- Tiket Masuk Sulamadaha : Rp 5.000/orang
- Tiket Masuk Jikomalomo : -
- Sewa alat snorkeling         : Rp 50.000/set (life jacket, snorkel, fin)
- Sewa perahu/ sampan       : Rp 100.000/ 2 jam (bisa untuk 5 orang)
- Speed Boat PP                  : Rp 200.000 (bisa untuk 6-8 orang)
- Kamar Mandi                   : Rp 5.000/orang

You Might Also Like

1 komentar