EKSPLORASI TAMAN NASIONAL BALI BARAT
11:32 AM
Bali Barat, mungkin banyak yang berfikir kenapa harus ditekankan “barat” nya? Ya! Harus! Karena yang biasa para wisatawan kunjungi adalah bukan Bali Barat. Hei! Kalian tau? Di Bali Barat menyimpan kekayaan alam yang tidak kalah dengan Bali bagian yang kalian tau. Ya, selama 10 hari kita melakukan pengembaraan.
FIRST DAY, WE START OUR JOURNEY!!!
Kita melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta menuju Banyuwangi. Setibanya di Banyuwangi, ternaya jarak pelabuhan dengan stasiun gak terlalu jauh, cukup dilalui dengan berjalan kaki. Dari sinilah kita menyebrang ke pelabuhan Gilimanuk!!
Lebih tepatnya aku dan teman-teman menjelajahi Taman Nasional Bali Barat terlebih dahulu baru kita menyebrang ke Pulau Menjangan. Tim yang berangkat kali ii berjumlah 22 orang dengan 20 AMED XXXV dan 2 Anggota Biasa (AB) sebagai pendamping kita. Here we are:
Anggota Biasa:
1. Fadhillah ‘Amal (Mas Iden)
2. Mubadil Abqori (Mas Qori)
Anggota Muda XXXV:
1. Rauzan Fikri M. (Rauzan) >> Co
2. Anita Nur Khoriah (Anita)
3. Anisa Putri (Putri)
4. Ardin Makarim N. R. (Me!!!)
5. Bagus Nova Bima (Bagus)
6. Dewi Mar’a Konita T. (Dewi)
7. Edgar Handoko (Edgar)
8. Eva Sahatma (Eva)
9. Ferdian Fatikhin (Ferdian)
10. Harits Fadhillah (Adil)
11. Hilman Fajar Sebastian (Hilman)
12. M. Imanullah (Iman)
13. M. Reza Tricahya (Reza)
14. Noor Wafi S. (Wafi)
15. Nurul Dwi Hidayani (Yani)
16. Pungkas Nurrohman (Pungkas)
17. Risty Krisinggih (Risty)
18. Sarwo Hadi (Sarwo)
19. Yogi Octavianto (Yogi)
20. Yunasman Salam (Alam)
SECOND DAY, INTERVIEW WITH SUMBERKLAMPOK RESIDENT
Ya, kita ber22 tiba di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 01.00 dini hari!! Hoaam, ngantuk banget pokoknya pas nyampe. Dari pelabuhan kita langsung berangkat ke Balai Taman Nasional Bali Barat. Jadi, di balainya ini ada buper. Walhasil, kita ngecamp di sini. Dan kita di sini Cuma semalam.
Pendek kata, kita langsung ke desa Sumberklampok. Seneeeeeng banget pas Pak Sekdes nawarin kantor kosong buat kita bermalam hari ini. seenggaknya, dari 10 hari ini kita sempat merasakan tidak tidur di tenda :D. di desa ini kita melakukan Studi Masyarakat. Ternyata, di desa ini banyak warga-warga yang bukan penduduk Bali asli. Tapi, mereka bisa hidup dengan rukun. Namanya juga “Bhinneka Tunggal Ika” :D. oya, saat melakukan wawancara dengan salah satu warga desa Sumberklampok, ada harapan-harapan yang mereka lontarkan. Kurang lebih seperti ini “ saya Cuma berharap, pemerintah memberikan pendidikan untuk anak-anak desa Sumberklampok. Biar, orang-orang disini ada yang ngerti tentang pertanian dan perkebunan. Kita aja ga tau harga jual cabe di luar daerah kita. Gak taunya harga cabe mahal, tapi di sini hasil cabe kita dibeli murah…” yang ironisnya, saat itu ibu-ibu yang meleontarkan harapan ini sempat menitikan air mata. Ya,mereka ingin bebas dari kejahiliyahan.
THIRD DAY, WHAT A BEAUTIFUL JALAK BALI!!
Setelah bermalam di desa ini, kita melanjutkan perjalanan menuju Penakaran Burung Jalak Bali. Tempatnya berada di tengah hutan. Yan gak disangka-sangka ketika kita menyusuri hutan, turun hujan yang bisa dibilang agak deras. Kita tetap melanjutkan perjalanan. Eits, jangan piker kita lanjutkan perjalanan dengan tanpa apa-apa. Kita tetep moving dengan menggunakan raincoat atau ponco. Seenggaknya, kita gak akan terlalu basah. Lucunya, karena kita tibanya di pagar-pagar sisi yang jarang orang lewati, saat itu ada suara tembakan peringatan dan gonggongan anjing. Ternyata bapak polisi hutannya menyangka kita pemburu liar, haha.
Akhirnya, setelah bapaknya tau itu adalah kita, kita dikasih tau ke arah yang benar. Dan kalian tau betapa cantiknya burung Jalak Bali?? Yaya, cantiik banget menurut aku.
FOURTH DAY, LONG TRACK FOR AWSOME DISTANCE part I (although not yet to arrive there at today)
Dimulai di hari ke-4 perjalanan kita panjaaaang banget! Saking panjangnya, hutan dan tepian pantai pun kita lewati. Saat beranjak meninggalkan penangkaran, banyak monyet-monyet hutan yang keluar. Herannya , saat itu aku ngelempar pisang ke mereka, tapi gak didatengin, hehe. Well, di tengah perjalanan kita menemukan jejak mamalia yang saat itu kita prediksi adalah jejak Menjangan dan akhirnya kita plaster castlah jejak itu. Lumayan makan waktu juga buat mem-plaster cast jejak. Jadi pertama-tama kita harus membuat adonan dulu, baru adonannya kita olesin di jejaknya. Sembari nunggu kering, sempet-sempetnyaa aja dari kita ada yang tidur, hehe.
Setelah kurang lebih berjalan kaki selama 4 jam, kita menemukan pantai!! Yeyey!! Pemandangannya gak melulu lagi hutan yang berisikan pohon-pohon. “Paling pertama-tamanya aja seneng liat pantai, nanti juga lama-lama bosen”, kata Mas Iden waktu aku seneng banget ngeliat pantai. Lagian siapa yang bakal bosen ngeliat pantai?? Ternyata bener aja, selama perjalanan ya yang di samping kita itu yaa pantai. Otomatis, cuacanya juga panas banget kan kalo deket pantai. Kita sempet kesel ya, ngeliat di sebuah tepi panta ada asmpah banyaaak bangeet. Padahal ini pantai hapir bisa dibilang gak ada pengunjungnya. Bahkan, pas kalo kita foto-foto di sini, serasaaaa private beach, hehe.
Pas kita tiba di Pos 2, rasanya seneeeeng banget. Di Pos 2 ini kita baru kecharge lagi. Maklum, selama perjalanan paling kita istirahat dan minum ajaa. Nah, di Pos 2 ini kita bisa ISHOMA. Di pos 2 ini juga kita Bird Watching.
Nggak lama di pos ini, kita melanjutkan perjalanan. Sekitar 2 jam kita suah tiba di Pos 3. Dan kita bermlaam di pos ini.
FIFTH DAY, LONG TRACK FOR AWSOME DISTANCE part II
Pagi ini, kita melakukan anvect. Mengidentifikasi tumbhan yang ada di hutan heterogen. Ada satu dari beberapa hal yang patut aku syukuri. Terakhir aku belajar IPA kelas 1 Aliyah. Semenjak itu, aku gak pernah lagi belajar IPA. Sampai pada akhirnya, aku menjadi anggota muda IMPALA. Dari sini aku bersyukur, aku bisa menimba ilmu banyak walaupun kuliah yang aku geluti itu bukan di bidang IPA.
Well, intinya nih ya.. hri ke-5 ini perjalanan menuju pos 4. Tracknya panjaaaaang bangeeeeeeeeeeeeeet!!
SIXTH DAY, LOST IN THE JUNGLE!!
Bawa GPS itu gak menjamin kita ga nyasar. Buktinya, di hari ke-6 kita nyasar!! Lucu juga sih kalo diiinget-inget. Pas lagi nyasar juga, kebutuhan air limit banget. Jadi, pas kita dikasih jatah minum sama sie. Konkes, saat itu jatahnya satu orang 2 teguk. Tapi ada yag lebih dari 2 teguk. Wiiiih, ada sebagia yang emosi. Haha, untung aja ga keluar tramontina. Pas nyasar ini, juga kita sempet susur pantai. Susur pantai di siang bolong, sama aja kita ngebakar kulit!
Ada yang membuat kita bahagia saat nyasar. Yep, denger suara adzan. Bayanagin aja, di hutan kedengeran suara adzan.. it’s mean? Yaa, kita udah deket sama peradaban. Lagian juga ada beberapa sampah masyarakat yang ada di hutan. Itu berarti, jalur ini dipakai masyarakat.
Jadinya, kita kembali ke desa Sumberklampok. Kalo inget, ini kita kayak bukan manusia. Di depan kantor itu ada yang juaan minum. Langsung sebagian nyerbu tu warunng. Halaah, pokoknya udah kayak ga minum setaun deh, haha.
Dari kantor kepala desa kita langsung ke Labuan Lalang. Labuan Lalang? It’s mean? Yepyep, iinilah detik-detik penyebrangan menuju Pulau Menjangan.
SEVENTH DAY, THE ISLAND IS CALLED MENJANGAN!!!
Yaaaaaaaaaaaaaa, dari tepi Labuan Lalang kita udah bisa liat Pulau Menjangan. Pulau ini bisa dibilang tidak berpenghuni. Ada sih orang, tapi kan mereka bukan untuk menetap di sana. Jadi pas kita da adi pulau ini, serasa Private Island, yeaah B).
Di pulau ini, kita melakukan reefcheck, mamal watching, dan bird watching. Sayangnya, pas ita lagi reefcheck, banyak sampah di deket dermaga. Padahal, di dekat dermaga terumbu karangnya suda bagus. Sampahnya bukan berasal dari penghuni mnejangan itu sendiri (yang kayak aku bilang, gak mungin kan banyak sampah sedangkan penghuni8nya aja ga ada!!). yep, sampah itu datang dari pulau sebrang. Jadi sampahnya terdampar di sekitaran Menjangan. Gak hanya di dalam lautnyaaja, tapi tepian pulaunya juga banyak sampah. Polisi Hutan di Menjangan membersihkannya dengan cara membakarnya. Kita juga sempet membersihkan tepian pantai. Baru sekitar jarak 200 meter, sampah sudah kita dapatkan 6 karung.
Eight Day, PATROLI MALAM?? SIAPA TAKUT!!
Besok kita udah ga ada di Menjangan, tapi tim Mamal Watching manapun belum bertemu juga sama dia. Kita Cuma nemuiin jejak dan kotoran-kotorannya.
Yaa initinya, hari ini sama dengan hari yang kemarin. Apa yang membuat berbeda??
Bedanya ketika malam hari. Setelah evaluasi dan briefing, kita semua langsung beranjak untk istirahat. Dan malam ini, berhunbung sisa mie masiih banyaaaaak banget, akhirnya kita semua begadang buat dan makan mie di dermaga. Mungkin, karena ini hari terakhir jadi kita gak peduli istirahat untuk hari esok. Selesai makan mie, ternyata bapak polisi mau patrol malam. Katanya, banyak nelayan yang nagnjep ikan secara illegal.
Ternyata, bener aja!! Ada dua kapal yang tertangkap basah lai nangkep ikan di darerah terlarang. Tanya kenapa terlarang? Bukan karena angker (yaiyalah!), tapi karena biota-biota yang ada di darerah itu dilindungi. Mereka juga memburunya dengan menggunakan senjata tembakan. Walhasil, semua perlengkapan mereka disita. Oya, bukan hanya perlengkapannya tapi juga ikan-ikannya. Nantinya, mereka semua harus ngambil barang-barang yang disita. Untuk senapannya tetap diambil dan tidak akan dikembalikan.
Ninth day, MENJANGAN!!!!!!!!!!!!!!!!
Pagi-pagi, Wafi, Adil, dan Alam ngasih tau kita kalau mereka liat Menjangan sewaktu kita lagi ikut patroli. Mereka juga liat ada tikus hutan yang besar banget dan ga takut sama manusia. Korlap langsung membentuk tim Mamal Watching seselesainya SPI (halaah, gak ngebentuk juga sih. Emang udah ada timnya yang ditugasin buat pagi itu hhe). Pas banget, selesai SPI itu matahari masih enggan muncul. Alhamdulillahnya, pagi itu aku termasuk tim Mamal Watching.
Di Savanah, aku liat ada dua sosok Menjangan. “Menjangaaan!!! Itu ada Menjangan”. Yaa, salahnya aku ya di situ. Lebay banget pak kenceng-kenceng ngasih tau yang lainnya. Jadinya menjangannya langsung lari haha. Tapi mereka semua juga sempet liat sih. Tapia pa jadinya?? Gw yang disalahin!!! Hiks :’(. Lagian gw ngomong sekli aja gad a yang percaya. Yaudaaah gw teriak ajaaa, hahaha.
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFpf-lQQCgeWwRSZ8pYP9dte01dGp4V8Y_pmtHxYiSnJn-IKVOHqCC6vDEazNB90oH4jux6tSRGiaYRv5lhoPmKjTTherBIrrPc752To7oSxbVLKt1wISM5Uc-7lpfqWzm0JpYsJ5ZQk-n/s1600/IMG_1067.JPG">
Jadi intinya, target kita buat liat Menjangan berhasil, yeaaah.
Today, our adventure at Menjangan Island is the end.
Sampai di Labuan Lalang, kita semua silaturahmi ke Rumah Mbak Nunuk (senior kita) di Buleleng. Waaah, dari sekian hari yang kita lalui, kita bisa kembali hidup normal. Makan normal, mandi normal, tidurpun normal.
The Last Day (Bukan hari kiamat)
Langsung dari Buleleng kita ke Gilimanuk dan nyebrang ke Banyuwangi. Dan akhirnya, jam 10.30 kita sampe di bravo tenda. Bravo! IMPALAAAA!!
0 komentar