Bhinneka Tunggal Ika, tidak asing bukan mendengarnya? Serentet kata-kata ini yang tak lain dan tak bukan adalah semboyan negara kita yang terdapat di pita putih yang dicengkram oleh kaki burung Garuda Pancasila.
Para leluhur merancangnya tak hanya untuk Indonesia di zaman mereka. Amun semboyan ini rancang untuk generasi Indonesia yang tak kan habis termakan zaman. 'Berbeda-beda tetap satu jua', ini adalah arti dari Bhinneka Tunggal Ika yang dibuat dari bahasa Jawa kuno. Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-1.
Dari Sabang sampai Marauke, beragam budaya, suku, agama, bahasa, dan watak. Namun, dengan adanya semboyan ini, kita sebagai warga negara Indonesia diingatkan kembali untuk tetap satu walaupun berbeda-beda. Karena, dengan perbedaanlah rasa persaudaraan menjadi lebih indah. Dan inilah letak keindahan Indonesia. Lagipula, perbedaan bukanlah suatu alasan untuk tidak bisa bersatu. Dan kini nyatanya perbedaan di mana-mana dan kita semua bersatu. Seperti kalau kita pergi berbelanja di Jakarta, banyak pedagang yang berjualan dari Padang, Jawa, Bali, dan lainnya. Dan itu tidak membuat para pembelinya yang berbeda suku menjadi enggan untuk membelinya. Contoh lain, dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar, ketika tetangga yang satu dengan yang lainnya berbeda agama tidak menjadikan hubungan silaturahmi putus.
Dan contoh lainnya seperti yang ada di Universitas Brawijaya. Walaupun berada di Malang, naumun mahasiswanya juga berasal dari berbagai daerah. Dan itu semua tidak menjadi halangan para mahasiswa untuk bergaul dengan mahasiswa lainnya yang berbeda asal. Kita tidak hanya berteman dengan teman satu daerah saja, melainkan kita semua tetap bergaul dengan teman-teman yang berasal dari lain daerah. Dan hal ini sangat dirasakan ketika kita kerja kelompok dengan teman-teman yang baru dari berbagai daerah ketika OSPEK berlangsung.
Dan sudah sepatutnya kita sebagai warga negara Indonesia bangga dengan beragam suku dan budaya ini. Karena tidak semua negara memiliki banyak suku, budaya, bahkan bahasa. Berbeda-beda tetap satu, satu tujuan, yaitu mencapai negara Indonesia yang sejahtera. Dengan bersama-sama membangun negara kita dengan persatuan, maka tujuan kita akan tercapai.
Apabila sampa terjadi perpecahan karena perbedaan, tidak seharusnya dengan tindk kekerasan. Melainkan diselesaikan dengan musyawarah yang saling pengertian. Karena denagan kekerasan, bukan akan menyelesaikan masalah, melainkan akan semakin memperkeruh keadaan.