Letih, lelah, lapar, antukan.. itu semua tak akan kerasa saat kita sedang mengerjakan sebuah tugas berat bukan?? Tugas yang memiliki sifat ‘deadline’ yang gak bisa diganggu gugat. Sampai mengorbankan sekolah, entah madol, telat masuk sekolah, atau gak ikut upacara. Leher encok juga gak kerasa. Pokonya, nikmat terindah dari kerja keras adalah hasilnya.

Bersama teman pun menjadi lebih menyenagkan bukan? Kadang kala saat sedang mengerjakan Majalah Santri ini, ada suka-duka. Di saat kita menyatukan pikiran, betapa brilliant ide-ide yang keluar dari sel-sel otak kita. Saat makan bersama di tengah kesibukan, perhatian pembimbing pada kita, membersihkan office bersama.. sampai pertengkaran dokumen hilang, peminjaman laptop yang sulit, adu argumentasi, bahkan masih banyak lagi.

Saat madol menjadi pilihan untuk menyelesaikannya, teman sejawatpun bertugas mengizinkan aku dan teman-teman lainnya yang madol (3 orang).

Sore tadi aku mudivah.. Sudah 3 hari aku gak masuk jam pelajaran. Ini yang pertama untukku. Aku selalu ingat ayah dan ibu ketika melakukan hal-hal yang buruk.

Sampai tadi, sulit mengucapkan ‘maaf’. Dan saat keberanian datang ke dalam kalbu..

“ Yah..Bu.. Maafin kakak ya..”

Ayah dan ibu hanya diam mesem-mesem

“ Kakak udah bolos 3 hari..”

“ Gak di DN gitu kak maksudnya?”

“ Gak sekolah.. Tapi masih di DN.. Kakak lagi ngerjaiin proyek.. Maafin ya yah..bu..”

“ Ya..gapapa.. Asal gak kabur..”

Hampir saja air mata berjatuhan.

Aku bersyukur reaksi mereka baik. Aku bersyukur memiliki kedua orang tua seperti mereka. Ya Allah, mudahkanlah segala urusan mereka..